mp3

Agen Perubahan Polri Masa Depan

Sabtu, 10 Maret 2012

Patung-patung di Jakarta

Hai gan, kalian pada tau ga ni, kalo di Jakarta itu banyak banget patung-patung yang berada di pinggiran jalan besar. Patung-patung itu udah lama lo. . . dan semua patung itu punya arti yang berbeda-beda. Yuk kita liat satu persatu.
1.         Patung selamat datang
Patung ini berada bundaran Hotel Indonesia merupakan patung ucapan Selamat Datang, patung ini dibangun untuk menyambut para atlit peserta Asian Games IV tahun 1962. Di sekitar patu ini terdapat kolam yang berisikan air mancur, pada jam-jam tertentu air ini dinyalakan sehingga membuat suasana kota Jakarta sejuk. Jika kita perhatikan air mancur tersebut terdiri dari  lima formasi Air Mancur yang dijadiin simbol ideologi Negara Republik Indonesia, selain itu air mancur yang berjumlah lima itu menggambarkan ungkapan  salam kepada kota Jakarta sebagai kota Ibu Negara dan Kota Metropolitan dengan ucapan Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Petang, Selamat Malam dan Selamat Hari Minggu Pancasila Patung perunggu ini dibuat oleh Edhi Sunarso, dan dirancang sama Henk Ngantung mantan Gubernur Jakarta. Sesuai namanya, patung ini berdiri sebagai symbol ucapan selamat datang buat para pendatang karena memang patung ini menhadap ke arah Kota (Utara) sebagai pusat bisnis, perdagangan dan pendatang dari pelabuhan waktu itu.
2.        Patung Dirgantara (patung Pancoran)
Patung yang terletak di persimpangan Jln Gatot Subroto Jakarta Selatan ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965. Patung ini terletak di depan perkantoran kompleks Wisma Arion Dirgantara yang dulunya digunakan sebagai kantor Markas Besar TNI Angkatan Udara. Patung ini terbuat dari bahan perunggu, berat patung 11 ton, Tinggi patung 11 meter, sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter, dikerjakan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Ide pertama pembuatan patung ini adalah dari Presiden Soekarno sendir, beliau menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa
3.        Patung Pemuda Membangun (patung Bundaran Senayan)
Patung ini terletak di ujung Jl. Sisingamagaraja dan JL. Jend. Sudirman Jakarta Selatan. Patung dengan penampilan pemuda kekar ini dibuat sebagai penghargaan atas pemuda dan pemudi yang sudah membangun Indonesia. Api yang diangkat melambangkan semangat pembangunan yang tak pernah padam. Patung ini dibuat pada tanggal 28 Oktober 1971. Tapi karena belum selesai, jadinya diresmikan pada bulan Maret 1972.




4.        Patung Pahlawan (patung Pak Tani)
Patung Pak Tani ini dibuat buat sebagai bentuk penghargaan pada para pejuang kemerdekaan Indonesia yang dilambangkan dengan seorang laki-laki yang menggunakan caping, menyandang senapan dan sedang minta restu pada wanita yang ada disisinya untuk maju ke medan perang. Makna dari patung ini adalah simbolisasi gerakan politik petani. Ide patung ini dimulai waktu Soekarno ke Moskow ketika itu Sukarno tertarik dengan patung-patung yang ada disana. Kemudian Presiden Rusia saat itu mengenalkan Soekarno kepada seniman patung, Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer. Mereka pun diundang keIndonesia untuk membuat patung yang melambangkan semangat kemerdekaan. Dimulai dari sinilah kedua pematung itu berkelana dan menenukan legenda Jawa Barat yang berkisah tentang seorang Ibu yang mengiringi anaknya untuk pergi berperang. Sang Ibu memberikan semangat supaya memenangkan setiap peperangan dan selalu inget dengan orang tua dan negaranya. Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia menggunakan kapal laut, diresmikan tahun 1963 oleh Presiden Soekarno dan pada papan di monumen ini tertulis " Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar".
5.        Patung Arjuna Winaya/ Patung Asta Brata
Patung yang terletak di Jl. Medan Merdeka Barat depan Kantor Indosat ini merupakan patung yang dibangun Agustus 1987. Patung tersebut melambangkan Arjuna dalam perang Baratayudha dengan kereta perangnya yang dikemudikan oleh Batara Kresna. Patung tersebut merupakan hasil karya pematung Nyoman Nuarta dari fragmen waktu mereka melawan Adipati Karna. Kereta itu ditarik delapan kuda, yang melambangkan delapan ajaran kehidupan Presiden Soeharto. Asta Brata itu meliputi falsafah bahwa hidup harus mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, hujan dan bulan. pada patung tersebut menempel prasasti yang bertuliskan ‘Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir.’

sekarang udah pada taukan patung-patung yang ada di sekitaran jalan-jalan besar di Jakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar